Senin, 26 September 2011

Kota Ambon

Ambon, mendengar namanya saja kita akan langsung mengenalnya. Ya tepat sekali... Ibukota dari Propinsi Maluku ini memang selalu menyimpan keindahan yang sangat eksotic, banyak orang yang telah berkunjung di kota ini dan tidak sedikit yang ingin kembali karena keindahannya. Kota ini dikenal juga dengan nama Ambon Manise, merupakan kota terbesar di kepulauan Maluku. Saat ini kota Ambon menjadi pusat pelabuhan, pariwisata dan pendidikan di provinsi Maluku.

Sedikit Sejarah Tentang kota Ambon
Inilah Alun-Alun atau lapangan utama Kota Ambon di tahun 1924. Kini lokasinya bernama Lapangan Merdeka dan Pattimura Park (lapangan segitiga). Untuk diketahui, saat itu, dari arah jalan Pattimura tembus tengah lapangan sampai ke depan Benteng Victoria, namun sejak lama arahnya sudah dialihkan belok ke kanan arah Mardika.
Kota Ambon bukan hanya dikenal sebagai ibukota Provinsi Maluku (termasuk Maluku Utara ketika belum dimekarkan), namun jauh sebelumnya ratusan tahun lalu, kota ini sudah menjadi markas atau ibukota dari penjajah Portugis, Belanda dan Spanyol. Menjadi pusat pemerintahan Gubernur Jenderal Belanda selain Batavia yang kini dikenal dengan nama Jakarta, ibukota Republik Indonesia. Bahkan para saudagar dari negeri Cina, Arab dan India, pun sudah berdatangan sejak saat itu.

Kota Ambon mulai berkembang semenjak kedatangan Portugis di tahun 1513, kemudian sekitar tahun 1575, penguasa Portugis mengerahkan penduduk di sekitarnya untuk membangun benteng Kota Laha atau Ferangi yang diberi nama waktu itu Nossa Senhora de Anuneiada di dataran Honipopu. Dalam perkembangannya sekelompok masyarakat pekerja yang membangun benteng tersebut mendirikan perkampungan yang disebut Soa, kelompok masyarakat inilah yang menjadi dasar dari pembentukan kota Ambon kemudian (Citade Amboina) karena di dalam perkembangan selanjutnya masyarakat tersebut sudah menjadi masyarakat geneologis teritorial yang teratur.

Selanjutnya, setelah Belanda berhasil menguasai kepulauan Maluku dan Ambon khususnya dari kekuasaan Portugis, benteng tersebut lantas menjadi pusat pemerintahan beberapa Gubernur Jenderal Belanda dan diberi nama Nieuw Victoria (terletak di depan Lapangan Merdeka, bekas Markas Yonif Linud 733/Masariku kini markas Detasemen Kavaleri). Benteng ini merupakan tempat dimana Pattimura dieksekusi. Pahlawan nasional Slamet Rijadi juga gugur di benteng ini dalam pertempuran melawan pasukan Republik Maluku Selatan.

Aktifitas Gemeente Kantoor (Kantor Walikota Ambon) di Tahun 1935... Lokasi kantornya waktu itu adalah di lokasi Kantor Gubernur Maluku sekarang, namun berhadapan ke arah Restoran Halim (membelakangi Gereja Pusat skrang)
Jemaat Kristen Protestan Kota Ambon usai beribadah minggu di Gereja Protestan pada tahun 1923. Lokasi gerejanya saat itu di kawasan Pecinaan (China Town). Sekarang daerah ini adalah kawasan perdagangan A.Y. Patty. Lokasi gerejanya tepatnya adalah Gedung Puskud Ambon saat ini.
Kota Ambon memang sempat mengalami keterpurukan beberapa tahun silam dengan adanya Kerusuhan Sara. Penduduk kota Ambon dan sekitarnya yang begitu toleran dengan heterogendi daerah ini akhirnya tercabik-cabik. Budaya Pela dan gandong yang tumbuh subur ratusan tahun di pedesaan sepertinya tak bermakna di ibu kota propinsi Maluku ini. 

Tapi Sekarang Kota Ambon berangsur-angsur pulih dari kondisi itu dan bahkan kalau mau dibilang keadaan kota ambon sekarang lebih baik daripada kondisi sebelum kerusuhan sebelumnya, dimana Toleransi dan sifat saling menghormati sangat dijunjung tinggi di kota ini.

Pemandangan Kota Ambon
Suasana Malam Kota Ambon

Suasana jalan A.Y. Patty Ambon Saat Lengang



Depan Ambon Plaza

Menuju Gereja Silo



Universitas Pattimura


MONUMENT YANG BERADA DI AMBON
Gong Perdamaian Dunia

patung christina martha tiahahu tampak dari belakang

Patung patung christina martha tiahahu tampak dari samping dengan latar belakang katong DPRD Maluku

Tugu Trikora

Gong Perdamaian Dunia pada saat diresmikan Oleh Presiden SBY

Pattimura Airport in Ambon


Port Of Ambon





"Tourist Attractions"




Pintu Kota




Wisata Lainnya
Hukurila

Batu Layar


Taman Pattimura



Pasir Putih Panjang Tial


Kuliner Ambon
Papeda

Nasi Kalapa plus Ikan Bakar Colo-Colo

Ikan Asar adalah Ikan yang dipanggang dengan cara di asapain ikan ini biasanya menjadi makanan pokok orang ambon, ikan ini biasanya dimakan juga dengan colo-colo, kelebihan ikan ini bisa bertahan selama 1 sampai 2 minggu

Ikan Bakar dan Kohu Kohu


Sagu Lempeng

Sagu Tumbu

Bagea Karing paling enak disantap bersama kopi



Ambon Behind The Scene









Sisa2 kerusuhan di gedung
Lokasi : AY Patty, lrg Kopi
 

Sampah di Sungai dibelakang Swiss Bell Hotel Ambon.


0 comments:

Posting Komentar