Tampilkan postingan dengan label Otomotif. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Otomotif. Tampilkan semua postingan

Rabu, 21 September 2011

Generasi Kijang Di Indonesia

Presiden Direktur Toyota Motor Corp, Akio Toyoda, punya hubungan khusus dengan mobil Toyota Kijang yang legendaris di Indonesia. Rupanya, ketika Toyota memutuskan untuk memproduksi jenis Kijang, adalah Toyoda yang bertanggungjawab atas proyek ini. "karena itu kijang Innova menempati posisi spesial di hati saya," kata Toyoda di kantor Wapres, Selasa.

Kijang Buaya Generasi I (1977-1980)
 Dalam sejarahnya, Toyota Kijang sudah mondar-mandir di jalanan Indonesia sejak 1977. ketika itu Kijang yang pertama berbentuk mobil bak terbuka yang sederhana. Engsel pintunya bahkan tampak di sisi luar. Jendela mobil bahkan dari terpal dan ditutup plastik.

Mobil awal ini diberi mesin tipe 3K berkkuatan 1.200 CC dengan empat transmisi. Ada julukan pula bagi mobil ini. Karena hidungnya atau kap mesinnya yang unik, yaitu dibuka ke samping, maka ia disebut Kijang Buaya. Angka penjualannya mencapai 26.806 unit.

Kijang Doyok Generasi II (1981-1985)
Empat tahun kemudian Toyota mengeluarkan versi terbaru dari Kijang Buaya. Mobilnya mengalami beberapa perubahan. Engsel pintu yang mirip engsel pintu rumah yang di dalam, kap mesinnya tak lagi membuka ke samping tapi ke atas, serta adanya grill dan permukaan pintu yang serupa dengan body mobil. Mesinnya meningkat menjadi 1.300 cc.

Kijang ini kemudian disebut 'Kijang Doyok'. Kabarnya kata 'Doyok' mengambil dari komik populer di koran ibukota waktu itu. Pada 1982, generasi kedua ini mengalami penyempurnaan dengan penambahan kunci pintu kanan. Tahun 1983, transmisi dan differential-nya disempurnakan, sekaligus dilakukan penambahan booster untuk sistem pengereman. Gril dan bumper bagian depan diubah dengan tampilan yang lebih menarik.

Perubahan masif terjadi pada 1985. Ketika Toyota menelurkan Toyota mesin 5K dengan kapasitas 1.500 cc. Meskipun kapasitas silinder yang dimilikinya lebih besar, ternyata konsumsi bahan bakarnya masih lebih hemat sekitar lima persen dibandingkan tipe sebelumnya. Dalam lima tahun produksinya, Kijang ini laris manis di pasaran. Tercatat ia terjual 100 ribu unit lebih.

Kijang Super dan Grand Generasi III (1986-1996)
Setahun setelah perubahan di bagian mesin, Toyota merubah total eksteriornya. Mereka memperkenalkan teknologi Full Pressed Body. Teknologi ini bisa mengurangi bobot kendaraan dua sampai lima kilogram. Di era Kijang Super inilah diperkenalkan varian Kijang Pendek dan Kijang Panjang. Toyota juga membuat varian transmisi, dari empat transmisi menjadi lima transmisi.

Pada 1992, Toyota menelurkan generasi Kijang Mewah, Kijang Grand. Dari sisi body, mobil ini menggunakan teknologi sedan, yaitu mesin press berkekuataan besar. Body-nya diklaim bebas dempul dan disamakan dengan produksi sedan.
Eksterior Kijang Grand pun makin manis. Dengan lampu depan baru, grill, dan bumper belakang. Interiornya, selain mengubah bentuk dashboard , Toyota juga menambahkan AC double blower untuk tipe Grand Extra. Kijang generasi ketiga ini berhasil membukukan angka penjualan sebanyak 492.123 unit. 

Kijang Kapsul Generasi IV (1997-2004)
Januari 1997, wajah Kijang kembali berubah. Kali ini total. Sebutannya pun jadi Kijang kapsul karena lekuk tubuhnya yang lebih aerodinamis. Untuk chasis long tipe Deluxe dan Grand, tempat duduk bagian belakang menghadap ke depan dan bisa dilipat, sehingga menambah kenyamanan penumpang. Dashboard-nya juga mengalami perubahan total.

Pada Februari 2000, dilakukan penyegaran tampilan eksterior dan interior, yang meliputi perubahan pada lampu, bumper dan dashboard-nya. Kijang EFI berkapasitas 2.000 cc diluncurkan pada bulan September 2000, dengan mesin bertipe baru, 1RZ-E untuk variant Grand dan Krista, sebagai tambahan tipe K yang selama 20 tahun telah diakui kehandalannya. Penjualan Kijang generasi keempat ini telah mencapai angka 269.226 unit.

Innova Generasi V (2004-saat ini)
Pada 2005, Kijang kembali berubah. Dengan mengusung konsep kendaraan untuk pasar menengah, mereka memperkenalkan Kijang Innova. Kendaran ini dilempar pula ke negara lain dengan nama 'Innova'. Bentuknya jauh lebih aerodinamis dan futuristik. Dengan lekukan halus di seluruh bodynya. Generasi ini mencangkokkan mesin VVT-i 2.000 cc berkatup 16 DOHC. Ini memberi tenaga yang jauh lebih besar daripada Kijang generasi sebelumnya.

Sabtu, 23 Juli 2011

Tips Memakai Gas Nitrogen pada Ban

Ban adalah komponen penting pada kendaraan. Apapun kendaraannya (mobil, motor, sepeda, angkutan umum, truk, dan sebagainya) tekanan gas (angin) dalam ban perlu diperhatikan agar kinerja (grip/daya cengkram) ban terhadap jalan tetap optimal dan umur pakai ban menjadi lebih panjang.

Jika tekanan gas di dalam ban lebih rendah dari yang disarankan, maka bidang yang menapak dan mencengkram jalan tidak merata sehingga bidang tapaknya menjadi lebih sedikit yaitu hanya pada daerah pinggir ban saja.

Begitu juga jika tekanannya berlebihan dari yang dianjurkan, maka yang menapak hanya daerah tengah ban saja. Akibat dari kekurangan dan kelebihan tekanan gas tersebut adalah tapak ban akan menipis tidak merata, sering orang menyebut 'botak luar, atau botak dalam'. Sebaliknya apabila tekanan gas di dalam ban diisi sesuai anjuran, maka bidang tapak ban yang mencengkram jalan menjadi lebih luas dan merata. Untuk keamanan berkendara akan lebih terjamin.

Ban yang habis tidak merata juga bisa disebabkan oleh kerusakan komponen lain seperti Shock Breaker (Shock Absorber), suspensi, pengereman mendadak, kondisi jalan, Posisi kelurusan roda (perlu spooring), Keseimbangan roda (perlu di Balance), dan lain-lain.
Setiap ban yang terpasang pada pelek perlu dibalance untuk menjaga keseimbangan ban saat berputar.


Gas Pengisi Ban
Ban yang diisi gas (angin) bertekanan tertentu umumnya terdiri dari 21% gas oksigen dan 78% gas nitrogen. Dimana campuran gas tersebut didapat dari udara sekitar pompa gas/angin tersebut, atau gas yang kita hirup sehari-hari.
Partikel gas oksigen lebih kecil dibanding gas Nitrogen, sehingga gas oksigen bisa tiga kali lebih cepat merembes keluar ketimbang gas nitrogen, melalui celah-celah halus sambungan ban terhadap pelek maupun mekanik sekat/valve pada pentil (ventil).

Secara perlahan tapi pasti, membuat ban mobil akan berkurang tekanan gas nya dan perlu selalu dicek tekanannya, jika kurang segera tambahkan hingga sesuai anjuran pabrik mobil maupun spek ban yang digunakan. Tekanan gas yang kurang membuat berkurangnya keamanan dan kenyamanan, juga membuat BBM boros.

Udara yang bertekanan cenderung bersifat lembab, untuk yang masih menggunakan velg dari bahan besi dapat membantu proses terjadinya karat yang tentunya merusak pelek itu sendiri. Kita dianjurkan untuk melakukan pengecekan tekanan ban pada kondisi ban dingin, ini dikarenakan saat ban digunakan (berkendara), suhu gas dalam ban akan meningkat (panas). Meningkatnya suhu gas tersebut membuat naiknya tekanan gas dalam ban. Gas Nitrogen (N2) diklaim memiliki tekanan yang stabil terhadap perubahan suhu kerja ban, sehingga akan aman untuk kendaraan yang sering dipacu kencang (ngebut) maupun mengangkut beban berat. Ikuti anjuran yang tertera pada panel rekomendasi tekanan ban yang biasanya terpasang pada pilar pintu mobil maupun rangka motor jika menggunakan ban standar, atau ikuti anjuran dari ban yang digunakan jika spesifikasi ban tersebut tidak tertulis dalam panel rekomendasi tekanan ban.

Gas Nitrogen (N2) Sebagai Gas Pengisi Ban
Dikarenakan partikel gas nitrogen (N2) lebih besar dibandingkan oksigen (O2), maka N2 dapat mencegah terjadinya kebocoran (rembesan) yang menyebabkan berkurangnya tekanan gas (angin) pada ban. Selain itu nitrogen aman digunakan karena tidak bisa terbakar, tidak berbau, dan merupakan bagian dari gas yang ada di atmosfir yang juga kita hirup sehari-hari. Untuk membedakan mana ban yang di dalamnya berisi gas biasa dan yang berisi gas N2, umumnya disepakati dengan menggunakan tutup pentil (ventil) berwarna Hijau bertuliskan N2 untuk ban yang diisi gas N2.

Keuntungan Menggunakan N2 Sebagai Gas Pengisi Ban
  1. Tekanan ban terjaga lebih lama (menjadi lebih jarang mengisi ulang). Daya cengkram dan kinerja ban menjadi optimal (akibat grip yang baik, tekanan yang tidak berkurang)
  2. Menghemat BBM (tekanan tepat, meringankan kerja mesin)
  3. Memperpanjang umur pakai ban (tekanan tepat, habisnya ban akan merata)
  4. Meningkatkan keselamatan (tekanan tepat, grip dan stabilitas terjaga). Tidak terjadi oksidasi pada karet ban (memperpanjang umur elastisitas karet ban)
  5. Tidak membantu menimbulkan karat (aman bagi komponen besi)
  6. Tekanan ban yang stabil terhadap temperatur ban (mengurangi kecelakaan akibat pecah ban – overpressure)
  7. N2 sendiri sudah digunakan terlebih dahulu di arena balap, pesawat terbang dan kendaraan berat khusus, sebelum diperkenalkan ke publik untuk digunakan di kendaraan sehari-hari mobil maupun motor.

Kelemahan Gas Nitrogen (N2) Sebagai Gas Pengisi Ban.
  1. Harga yang masih mahal. Umumnya berkisar sekitar 10ribu hingga 20ribu rupiah untuk setiap ban. Belum lagi ada tambahan biaya apabila sebelumnya gas pengisi ban tersebut bukan N2, karena harus dikuras terlebih dahulu untuk kemudian diisi gas N2. Biaya kuras berkisar sekitar 5ribu – 10ribu rupiah.
  2. Perawatan. Setiap kali ban sudah terisi oleh N2, maka selanjutnya jika tekanan berkurang, sangat disarankan untuk menambahkannya dengan N2 juga.
  3. Ketersediaan. Belum banyak bengkel ban yang menyediakan jasa pengisian N2.
NOTE:
Apabila tekanan N2 berkurang dan tidak ditemukan bengkel yang menyediakan pengisian N2, kita dapat menambahkannya dengan gas/angin ban seperti biasa yang mudah ditemui di tepi jalan, sebagai langkah darurat.

Namun apabila kita sudah dapat menemukan bengkel yang menyediakan pengisian N2, sebaiknya ban tersebut kembali dikuras ulang untuk diisi kembali dengan gas N2 murni.

Menguras Radiator Mobil

Air radiator (water cooling system) mobil perlu diganti secara berkala. Tujuannya, selain menjaga korosi, kemampuan coolant mengikat panas akan menurun dalam jangka waktu tertentu.
Umumnya, penggantian air radiator dilakukan setelah mobil menempuh setiap 40.000 km. Mengurasnya bisa dikerjakan sendiri. Namun, untuk mobil-mobil baru, pengerjaannya tidak segampang kendaraan produksi 1990-an. Kesulitannya karena lubang pembuangan tersembunyi dan harus menggunakan obeng plus.

Ketika menggunakan water coolant, diimbau jangan berganti-ganti merek. "Sebaiknya, air radiator diganti dengan merek yang sama atau menggunakan produk orisinal dari produsen mobil," sebut Santoso Tri Handjono, Kepala Bengkel Nissan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Hal itu, lanjutnya, untuk menghindari reaksi kimia akibat perbedaan merek.

Selain itu, material radiator pun perlu mendapat perhatian. Tembaga atau aluminium sangat menentukan jenis dari merek air radiator. Inilah langkah-langkah menguras air radiator:
  1. Bila mesin dalam keadaan dingin, panaskan sekitar 3-5 menit agar cooling system berputar. Dengan demikian, kotoran tidak mengendap di bagian bawah.
  2. Setelah itu, buka tutup radiator perlahan-lahan. Kemudian, lanjutkan dengan buka lubang pembuangan pada radiator.
  3. Bila ingin mengganti dengan merek lain, tutup lubang pembuangan dan isi radiator dengan air jernih seperti air murni (boleh air aki dalam botol biru).
  4. Hidupkan mesin hingga thermostat terbuka. Cirinya, dapat terlihat pada air yang bersirkulasi di lubang tutup radiator.
  5. Matikan mesin dan diamkan sekitar 15 menut. Lalu, buka kembali lubang pembuangan pada radiator. Lakukan berulang kali langkah pengurasan sampai kondisi air terlihat bening.
  6. Kemudian, isi radiator dengan water coolant yang baru.
  7. Hidupkan kembali mesin sambil sedikit memainkan pedal gas hingga 2.000 rpm. Tujuannya, untuk meminimalkan celah udara yang terjebak dalam sistem.
  8. Jika air berkurang, tambahkan coolant pada radiator hingga penuh lalu tutup.
  9. Bila mobil telah dilengkapi dengan bleeding bolts, Anda hanya perlu membukanya 1/4 putaran dan biarkan mesin bekerja.
  10. Jika gelembung udara yang keluar telah berganti dengan semburan air, segera tutup dan matikan mesin. Berarti, proses penggantian telah selesai.

Membersihkan Interior dan Exterior Mobil

Bagi Anda yang mudik pakai kendaraan pribadi, mungkin sampai saat ini Anda baru sempat mencucinya di tempat cucian mobil. Langkah itu hanya melenyapkan debu, tanah, atau serangga mati. Masih ada noda membandel yang, meski sudah disemprot air bertekanan, tetap masih menempel di bodi atau velg. 
Tak ada salahnya, jika Anda punya waktu pada akhir pekan ini, waktu Anda manfaatkan untuk membersihkan sendiri bagian-bagian di mobil. Sebelumnya, cuci dulu kendaraan untuk mempermudah proses, dan memastikan bahwa kotoran lenyap.

Bodi mobil 
Perhatikan pada bagian bawah sepatbor, baik roda depan maupun belakang. Pasti di situ terdapat bintik-bintik hitam, yang tak lain adalah aspal. Untuk melenyapkannya, Anda bisa menggunakan cairanbug & tar remover. Kalau terdapat water spot atau noda air, cara menghilangkannya adalah dengan menggunakan cairan exterior cleaner. Caranya, bersihkan noda dengan cairan, lalu keringkan.

Kaca mobil
Musuhnya sama seperti di mobil, yakni aspal, serangga, dan noda air. Untuk membersihkannya, terutama noda air, pakai glass cleaner. Kalau noda tangan (keringat atau minyak) pada bagian dalam kaca bisa dilenyapkan dengan kain mikrofiber. Jika tetap membandel, pakai kain yang setengah basah setelah dicelupkan air hangat. 


Velg
Untuk merontokkan kotoran pada ban, cukup sikat bagian itu pakai sabun colek. Setelah itu, semir dengan cairan khusus ban. Khusus velg, pemusnahan kotoran bisa dengan sikat gigi bekas atau sikat halus. Cairan yang dipergunakan sama seperti di bodi.

Bagasi 
Potensi kotoran menumpuk sangat banyak. Gunakan vacuum cleaner untuk membersihkannya. Jika ada kotoran menempel, maka proses pembersihan bisa menggunakan sikat dan interior cleaner. Jika ternyata ada bau tak sedap, maka semprotkan deodorizer.


Interior
Sama seperti bagasi, proses membersihkan dasar dan sudut-sudut bisa menggunakan vacuum cleaner. Untuk kolong bangku, bisa dengan cara memaju-mundurkan jok. Kalau tidak terjangkau juga, tinggal perhatikan lapisan bawahnya. Jika bahannya karet, maka itu sangat mudah. Cukup dengan lap mikrofiber setengah basah, kotoran bisa terangkat. Kalau plastik, maka Anda dapat mempergunakan all purpose cleaner yang bisa juga dipakai untuk bahan vinyl, seperti di dasbor. Jika nodanya membandel, maka Anda bisa andalkanleather and vinyl cleaner. Semprot bagian itu, kemudian seka dengan lap.

Yang cukup sulit adalah menangani bahan fabric, terutama bangku. Noda dapat ditekan dengan lap kanebo setengah basah supaya air dapat meresap ke dalam pori-pori lantas seka dengan kain kering. Jika bahannya beludru, prosesnya sama seperti fabric. Hanya, tekanannya tidak boleh terlalu kuat agar tidak merusak serat.
Sama seperti bodi, dasbor mobil juga perlu tampil bersih. Hanya, mungkin pengerjaannya tidak serutin eksterior. Bila kurang mendapat perhatian, bisa timbul retak-retak, yang tentu tak sedap dipandang mata.
  
Bagian itu bisa rusak lantaran diserang dua suhu udara sekaligus, panas oleh terik matahari, dan dingin (AC). Agar dasbor awet dan enak dilihat, tak ada salahnya, bila punya waktu senggang, dibersihkan.
Hal itu tidak rumit karena luas bidangnya kurang dari seperempat luas bodi mobil. Kemudian, sudah dijual cairan khusus buat mengilapkannya. Namun, ada cairan yang tidak boleh dipoleskan ke dasbor.
Ikuti langkah-langkah di bawah ini :

Bersihkan dasbor menggunakan vacuum cleaner untuk menyedot debu-debu. Ingat, kalau bisa ujung vacuum yang ada bulu-bulu (sebagai pembatas) agar permukaan dasbor tidak tergores.
  1. Bersihkan sela-sela dasbor, seperti antara kisi-kisi AC, tape, dan yang lainnya, bisa dengan kuas atau sikat halus. Hindari menggunakan sikat gigi, bisa membuat baret.
  2. Gunakan cairan pembersih khusus dasbor yang berbahan dasar air atau mengandung UV protection agar dasbor semakin tahan terhadap sengatan terik matahari.
  3. Semprotkan cairan buat mengilapkan pada permukaan dasbor. Lantas, seka dengan lap microfiber.

Rabu, 13 Juli 2011

Mobil Atau Motor Kita Baiknya Diisi Bensin Apa Ya?

Ada  pilihan bensin yaitu Premium, Pertamax dan Pertamax Plus yang merupakan Produk Pertamina, dan ada juga bensin jenis lain dari perusahaan asing seperti Shell dan  Petronas. Semakin banyak lagi pilihan kita. Mesin mobil maupun motor memerlukan jenis bensin yang sesuai dengan desain mesin itu sendiri agar dapat bekerja dengan baik dan menghasilkan kinerja yang optimal. Jenis bensin tersebut biasanya diwakili dengan angka / nilai oktan (RON), misalnya Premium ber-oktan 88, Pertamax ber-oktan 92 dan seterusnya.

Semakin tinggi angka oktan, maka harga per liternya pun umumnya lebih tinggi. Namun belum tentu bahwa jika mengisi bensin ber-oktan tinggi pada mesin mobil/motor kita, kemudian akan menghasilkan tenaga yang lebih tinggi juga. Jika kita cermati spesifikasi kendaraan kita (mobil atau motor) pada brosur yang baik akan menampilkan informasi RASIO KOMPRESI (Compression Ratio / CR). CR ini adalah hasil perhitungan perbandingan tekanan yang berkaitan dengan volume ruang bakar terhadap jarak langkah piston dari titik bawah ke titik paling atas saat mesin bekerja. terlihat pada foto, bahwa CR mesin mobil Timor DOHC S515i adalah 9.3 : 1
Dari informasi spesifikasi brosur tersebut, kita bisa menentukan bahwa mesin mobil timor tersebut memerlukan jenis bensin yang bernilai oktan 92, yaitu bensin Pertamax. Bagaimana jika diisi bensin dengan oktan lebih rendah?
Bensin dengan oktan rendah lebih mudah terbakar. Semakin tinggi nilai CR pada mesin artinya membutuhkan bensin bernilai oktan tinggi. Mesin berkompresi tinggi membuat bensin cepat terbakar (akibat tekanan yang tinggi), yang akan menjadi masalah adalah, ketika bensin terbakar lebih awal sebelum busi memercikkan api. Saat piston naik ke atas melakukan kompresi, bensin menyala mendahului busi, akibatnya piston seperti dipukul keras oleh ledakan ruang bakar tersebut. Kita sering mendengar istilah "Ngelitik" (pinging/knocking).

Bagaimana Menggambarkan 'Kejam'nya Ngelitik Yang Dirasakan Piston?
Ibarat telapak tangan kita ditusuk2 dengan paku… kira-kira begitu. Perlahan namun pasti.. membuat piston seperti permukaan bulan… dan bahkan bisa bolong! Saat terjadi 'ngelitik', bensin tidak menjadi tenaga yang terpakai. Kerja mesin tidak optimal. Kembali diulang, mesin yang CR nya tinggi, memerlukan bensin yang lambat terbakar. Semakin tinggi nilai CR, bensin harus semakin lambat terbakarnya (oktan tinggi). Nah, jadi untuk teman-teman, cermati nilai CR mesin mobil/motor kita (bisa intip pada daftar di bawah), isilah bensin yang sesuai untuk mesin tersebut.

Bagaimana kalau diisi bensin dengan oktan lebih tinggi? Bensin dengan oktan lebih tinggi dilengkapi dengan aditif pembersih, dan sebagainya. Namun tidak banyak memberi penambahan tenaga, jadi angka oktan tinggi bukan artinya lebih 'bertenaga'. Karena benefitnya kurang sebanding jika dibanding harganya yang tinggi, maka ujung-ujungnya hanyalah merupakan pemborosan uang saja. Kesimpulan:
  • Dianjurkan mengisi bensin sesuai nilai rasio kompresi. (kecuali ada modifikasi lain).
  • Semakin TINGGI nilai oktan, maka bensin semakin lambat terbakar (dikarenakan titik bakarnya lebih tinggi).
  • Semakin TINGGI nilai oktan, maka bensin lebih sulit menguap (penguapan rendah)
  • Bensin yang gagal terbakar (akibat oktan terlalu tinggi), bisa menyebabkan penumpukan kerak pada ruang bakar atau pada klep.

Solusi Alternatif Banyak cara untuk menyiasati agar bisa menggunakan bensin Premium pada mesin yang ber-CR tinggi, namun mesin tidak mengalami 'ngelitik', antara lain:
  • Menambahkan Octane Booster pada bensin (dimasukkan ke tangki bensin)
  • Menggunakan katalis untuk menaikkan nilai oktan (biasanya mengandung timbal, tidak ramah lingkungan).
  • Merubah derajat waktu pengapian (ignition timing) ke  posisi yang lebih lambat (Retard).
  • Menggunakan aplikasi water-injection (agak repot untuk perawatannya) . 

Fakta
Pada kenyataannya, banyak kita lihat, khususnya di SPBU, motor-motor baru yang berkompresi tinggi mengantri panjang di pompa bensin jenis Premium. Faktor ekonomi lebih mendesak ketimbang dampak rusak ke depan pada mesin motornya.. atau memang kurangnya informasi mengenai pemilihan bensin ini. Berkat bantuan dari beberapa milis, saya coba kumpulkan dan sajikan daftar Rasio Kompresi untuk mobil dan motor berbagai merek. Atas segala keterbatasan dan kekurangan saya mohon maaf apabila mobil atau motor Anda belum terdaftar. Tabel di bawah sengaja di beri warna, sesuai dengan bensin yang direkomendasi.










Sumber Referensi:
Octane rating
Compression Ratio
Engine knocking
Determining Compression Ratio
What does octane mean?
Gasoline FAQ
Informasi Bensin Premium
Informasi Bensin Pertamax
Informasi Bensin Pertamax Plus
Penelitian Pengaruh Komposisi Kimia Bensin Terhadap Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor SAFT7 – Automotive tips and sharing.

Beberapa Informasi Tambahan Yang Mungkin Bermanfaat:
1. Kejadian Knocking /Ngelitik. Suara yang kita dengar sebagai "knocking" (istilah Indonesianya: ketuk) sebenarnya adalah pertemuan dua lidah api dari dua ledakan dari dua pembakaran yang terjadi berurutan. Satu pembakaran terjadi dari ledakan spontan bensin beroktan rendah, satu lagi dari pembakaran yang memang semestinya terjadi oleh busi (setelah pembakaran spontan yang salah tersebut, dengan bahan bakar belum semuanya menyala, busi memercikkan apinya). Ketuk ini memberi tekanan yang sangat besar pada piston dan klep (dan juga dinding silinder), dan dalam jangka panjang, akan merusak mesin. Pembakaran spontan (prematur) tersebut juga mengurangi efisiensi mesin karena ekspansi gas dari pembakaran terjadi mendahului saat dimana ekspansi tersebut diinginkan untuk menekan piston turun (power stroke).

2. Memundurkan Timing Untuk Mencegah Knocking. Agar kedua ledakan /pembakaran tidak saling tubruk, maka timing dimajukan. Jadi pembakaran yang semestinya terjadi justru mendekati waktu pembakaran yang keliru. Maka terhindarlah dua lidah api bertemu dari dua ledakan. Tentu saja tindakan ini akan menurunkan efisiensi mesin. Silakan coba: Mundurkan timing pada kendaraan yang masih bisa disetel manual. Akan didapatkan jarum penunjuk temperatur mesin naik sedikit pada temperatur operasi.
Pada kendaraan dengan knocking sensor, terdapat sensor getaran pada dinding mesin. Bila sensor ini mendeteksi getaran pada frekuensi yang tidak normal (dideteksi sebagai ketuk), ECU (atau vacuum pada mesin lama) akan menarik timing maju, dan mungkin akan menyesuaikan aliran bahan bakar.

3. Hubungan Dengan Rasio Kompresi. Rasio kompresi bukan satu-satunya penentu angka oktan yang diperlukan. Bentuk ruang bakar, desain mesin, bentuk kepala piston, perbandingan campuran bahan bakar, aliran masuk bahan bakar (dan manajemen alirannya serta fitur seperti cyclone, valve deactivation, variable valve timing, turbocharger /supercharger, gasoline direct injection, dll) juga bisa mengubah kebutuhan oktan naik /turun. Jadi sebaiknya dilihat buku petunjuk (manual kendaraan) mengenai kebutuhan oktan. Termasuk apakah kendaraan boleh menggunakan bahan bakar bertimbal, menambah aditif, dll.

4. Memilih Angka Oktan. Memilih oktan untuk kendaraan seperti mengisi air ke dalam gelas hingga tinggi tertentu. Ada batas di mana mesin akan terpuaskan. Kurang menyebabkan tidak optimal dan terganggu. Makin penuh makin OK. Namun terlalu banyak hanya akan tumpah, mubazir saja.

5. Oktan Di Pompa Bensin Di Indonesia. Dengan hadirnya bensin dari berbagai produsen, angka oktan pada bensin semakin ngetop. Dulu kita hanya tahu premium, pertamax (ex super). Premium beroktan 88 (dulu 87) (padahal sudah lazim di dunia otomotif premium beroktan 90 ke atas, 88 disebut regular). Sekarang kesadaran akan nilai oktan menjadi tinggi, karena angka oktan menjadi standar pembanding antar merk bensin dari berbagai produsen.
Sebenarnya sudah saatnya di Indonesia dibuat peraturan agar angka oktan harus dituliskan dengan angka besar di setiap dispenser pompa bensin, dan di balik flap tutup lubang pengisian tangki bahan bakar pada tangki tanpa flap: pada dinding tangki bahan bakar kendaraan. 

Tips Membersihkan Helm

1. Visor/kaca helm dicuci hanya dgn menggunakan air dan sabun cair (sabun cuci tangan atau cuci piring juga boleh). Gosok menggunakan telapak tangan (tidak perlu pakai lap atau sikat!!). Jangan menggunakan cairan kimia (alkohol) !!! Keringkan dengan kain lap yang lembut dan kering. Jangan Pakai tissue.
2. Busa bagian dalam yang dapat dilepas, juga dapat dicuci menggunakan sabun cair atau shampoo (mild soap/shampoo). Hindari menggunakan deterjen, karena dapat merusak lapisan perekat/lem. Dan Juga bisa menimbulkan bau kurang sedap kalau ga dibilang dengan bersih. Jangan direndam terlalu lama! 5-10 menit sudah cukup lah… Kalo mau pake mesin cuci juga boleh, tapi mendingan pake kantong khusus mencuci.
3. Hindari sinar matahari langsung ketika mengeringkan. Cara lainnya bisa pakai hembusan hawa panas dari belakang AC di rumah
4. Lapisan EPS/styrofoam bagian dalam cukup dibersihkan dengan lap dan sedikit air. Hindari menggunakan bahan kimia (alkohol)
5. Membersihkan batok/shell helm juga sama seperti membersihkan visor. Gunakan cotton bud atau sikat gigi kecil untuk membersihkan ventilasi helm.

6. Batok/shell helm juga boleh dipoles menggunakan wax atau cairan poles lainnya (Kit, Meguiars, dll)
7. Bersihkan bagian ratchet/engsel/mekanisme kaca helm menggunakan minyak silikon (silicone oil/spray). Silicone oil juga berguna sebagai pelumas mekanisme yg bergerak.

Semoga bermanfaat…

Sabtu, 09 Juli 2011

Teknik Parkir yang Baik

Pertumbuhan angka kepemilikan mobil pribadi terus meningkat, kemacetan lalu-lintas makin merata di jalan-jalan saat jam sibuk. Begitu juga dengan masalah ruang parkir. Area parkir publik diatur sedemikian rupa dengan marka agar mobil diparkir dengan baik dan tertib. Memarkir mobil ada aturannya, kita harus mematuhi marka yang ada di area parkir. Coba kita lihat kasus yang terjadi di area parkir.


Foto di atas memperlihatkan mobil tidak parkir di marka yang ada, hal ini merugikan pengguna area parkir lainnya, karena tempat parkirnya tersita oleh mobil tersebut.

Foto di atas memperlihatkan mobil yang parkir tidak pada tempatnya.
Artikel ini akan menjelaskan cara parkir yang baik dan aman.

PARKIR BERJAJAR

Gunakan lampu sen (sign) saat akan memarkir di tempat yang dituju.
Setelah kondisi aman, pastikan tidak ada yang melintas.


PARKIR SERONG/MIRING


Gunakan lampu sen (sign) saat akan memarkir di tempat yang dituju.
Setelah kondisi aman, pastikan tidak ada yang melintas.

PARKIR PARALEL Parkir paralel adalah posisi parkir yang dianggap cukup sulit untuk melakukannya oleh sebagian orang. Perlu trik khusus dan latihan untuk dapat melakukannya dengan lancar dan baik.

Perkirakan bahwa ruang untuk parkir lebih besar dari ukuran panjang mobil kita, majukan mobil hingga sejajar dengan mobil yang parkir tersebut. Usahakan ada jarak sekitar satu meter dari mobil yang parkir dengan mobil kita.
Perkirakan bahwa ruang untuk parkir lebih besar dari ukuran panjang mobil kita, majukan mobil hingga sejajar dengan mobil yang parkir tersebut.
Usahakan ada jarak sekitar satu meter dari mobil yang parkir dengan mobil kita.

Masukkan gigi mundur (R), kemudian putar setir ke sisi arah tempat parkir.
Mundurkan perlahan.. Perhatikan sudut bagian belakang mobil yang parkir.

Saat posisi mobil sudah miring/diagonal 45 derajat, luruskan setir sambil mundur perlahan.

Ketika hampir mendekati trotoar, putar balik setir ke arah luar, sambil mundur perlahan.
Bila perlu.. mundurkan kembali mobil hingga antara mobil depan dan mobil belakang sama jaraknya.

PARKIR DI TANJAKAN
Jangan anggap remeh parkir di tanjakan, kemungkinan rem tangan bermasalah bisa saja terjadi pada mobil kita. Agar mobil tidak meluncur ke tengah jalan, maka ikuti tips ini.
Pindahkan ke gigi 1 atau D (untuk transmisi otomatis), belokkan setir ke sisi dalam untuk meluruskan posisi mobil.
Posisi setir yang dibelokkan, tidak perlu hingga mentok, sehingga aman untuk power steering system yang masih menggunakan fluida/hidrolik (oli power steering).

PARKIR DI TURUNAN
Sama seperti parkir di tanjakan, kemungkinan rem tangan bermasalah bisa saja terjadi pada mobil kita. Agar mobil tidak meluncur ke tengah jalan, maka ikuti tips ini.

Posisi setir yang dibelokkan, tidak perlu hingga mentok, sehingga aman untuk power steering system yang masih menggunakan fluida/hidrolik (oli power steering). 

sumber referensi:
http://id.wikipedia.org/wiki/Parkir
http://www.youparklikeanasshole.com