Minggu, 13 Mei 2012

Misteri Gunung Salak,adakah yang mistis

Misteri menyelimuti kecelakaan Gunung salak,Gunung Salak berdiri dengan anggun di wilayah Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Banyak pecinta alam mengungkapkan kekaguman atas keindahan gunung ini dengan cara melakukan pendakian. Namun di balik kecantikan gunung setinggi 2.221 meter ini sederet kecelakaan pesawat berujung maut terjadi di sini.


Beberapa sumber mengaitkan ini sebagai hal mistis,karena Disini sering Terjadi kecelakaan yang merenggut korban jiwa ,bahkan Mulai tahun 2009 deretan kecelakaan terjadi di sekitar Gunung salak,apakah Gunung salak Mencari Tumbal...jelajahunik akan sedikit membahas kilas balik deretan kecelakaan Mulai dari tahun 2003 ,mistis tidaknya gunung ini tergantung anda yang menilainya. Beberapa kecelakaan pesawat yang pernah terjadi di sekitar Gunung Salak antara lain:

1.Helikopter Sikorsky S-58 jenis Twinpac
Helikopter Sikorsky S-58 jenis Twinpac dengan nomor H-3408 milik TNI Angkatan Udara jatuh di areal kebun kacang dan tanaman singkong di dalam pangkalan udara militer Atang Sanjaya, Bogor. Pangkalan udara ini terletak di kaki Gunung Salak. Tujuh anggota TNI AU, yakni dua penerbang dan lima kru mekanik tewas seketika setelah helikopter buatan Amerika pada 1970 itu terhempas.

2.Pesawat Cessna 185 Skywagon
Pesawat Cessna 185 Skywagon jatuh di Danau Lido, Cijeruk, Bogor. Atlet terjun payung bernama Edy Cristiono tewas dalam peristiwa itu.

3.Pesawat Cassa TNI AU A212-200
Pesawat Cassa TNI AU A212-200 jatuh di kawasan Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat. 18 Penumpang tewas akibat kecelakaan itu.
                                                                                  
4.Sundowner
Pesawat latih jenis Sundowner jatuh di daerah Tenjo, Bogor, Jawa Barat. Saat itu instruktur penerbang Nicholas Burung meninggal tak lama setelah kejadian, dalam perjalanan ke rumah sakit.

5.Heli Puma
Kecelakaan pesawat TNI kembali terjadi. Heli Puma milik TNI AU jatuh di kawasan Lanud Atang Sendjaja, Bogor. Dalam kecelakaan tersebut, 2 tentara mekanik tewas, sedangkan pilot Mayor (pnb) Sobic Fanani dan kopilot Lettu Wisnu, serta tiga anggota TNI lainnya mengalami luka.


6.Pesawat Sukhoi Superjet 100
Pesawat Sukhoi Superjet 100 yang sedang melakukan joy flight hilang kontak di kawasan Gunung Salak, Bogor, 9 Mei 2012. Sehari setelahnya dipastikan pesawat buatan Rusia itu jatuh di lereng Gunung Salak. Badan pesawat pecah berkeping-keping. Dalam pesawat tersebut, terdapat 45 penumpang, 8 di antaranya merupakan kru asal Rusia.

Tak hanya pesawat, manusia yang sedang mendaki pun 'hilang kontak' di kawasan Gunung Salak. Pada April 1987 lalu, tujuh siswa STM Pembangunan, Jakarta Timur, ditemukan tewas di kawasan gunung itu. Mereka terperosok ke jurang di Curug Orok yang memiliki kedalaman sekitar 400 meter di punggung gunung.

Dari Wikipedia, Gunung Salak lebih populer sebagai ajang tempat pendidikan bagi klub-klub pecinta alam, terutama sekali daerah punggungan Salak II. Ini dikarenakan medan hutannya yang rapat dan juga jarang pendaki yang mengunjungi gunung ini.  Gunung ini memiliki jalur yang cukup sulit bagi para pendaki pemula. Hal ini dikarenakan di jalur yang dilewati jarang ditemukan cadangan air. Meski tergolong sebagai gunung yang rendah, tetapi Gunung Salak memiliki keunikan tersendiri baik karakteristik hutannya maupun medannya.

sumber: detik.com dan jelajahunik team



Kondisi Sukhoi Superjet 100 Sebelum Jatuh



Terkait dengan Pesawat Sukhoi Superjet 100 yang di kabarkan kehilangan kontak pada pukul 14:50 BBWI,saat melakukan Event Roadshow Asia di  Indonesia,berikut ini saya share beberapa foto terkait dengan "hilangnya" Pesawat Sukhoi Superjet 100. Ternyata pesawat ini keroyokan juga partnya
ada yang dari AS, Perancis, Inggris, Jerman, Swiss.











Spesifikasi Pesawat : 
Jakarta (ANTARA News) - Sukhoi Superjet 100 (SSJ100) merupakan pesawat kategori penumpang yang dibagi dalam dua jenis kapasitas, 75 orang dan 95 orang. Setiap pesawat Superjet 100 didukung oleh mesin SaM146 turbofan baru yang dikembangkan oleh PowerJet. Kecepatan maksimal pesawat yang diproduksi perdana pada 2007 itu adalah 0,81 mach (992,29 kilometer per jam) dengan ketinggian terbang maksimum 12,5 kilometer. Berat maksimum yang dapat ditahan ketika 'take-off' 38.8 ton, 35 ton ketika mendarat, dan berat kosong 9,13 ton. Pesawat yang melakukan terbang perdana pada 19 Mei 2008 itu memilki dimensi panjang 26,44 meter, tinggi 10,283 meter, dan lebar sayap 27,80 meter.

Pesawat itu dikendalikan oleh dua pilot itu membutuhkan landasan dengan lebar 1,803 kilometer untuk terbang. Jarak tempuh yang dapat dicapai Sukhoi Superjet 100 kapasitas 95 kursi adalah 3.279 kilometer dan 4.620 kilometer untuk versi Superjet 100-95LR. Di sisi interior, kabin pesawat superjet 100 kelas bisnis terdiri dari empat kursi dalam satu baris dan kelas ekonomi terdiri dari lima kursi dalam satu baris.
Dimensi lebar kabin pesawat 127,48 inci (3,22 meter), ketinggian kabin 2,12 meter, dan jarak lebar antar kursi 18,31 inci (0,47 meter). Sukhoi Superjet 100 memiliki fitur sistem kontrol elektronik 'fly-by-wire' yang dapat menambah dan mengurangi gigi untuk pendaratan, selain sistem rem sebagai kestablilan pesawat ketika mehanan berat. (I026)

diolah dari berbagai sumber

Sumber : ANTARA


Berikut adalah nama-nama penumpang pesawat angkut sipil Sukhoi Superjet 100 (SSJ-100) berdasarkan data manifes yang ditempel Pusat Penanganan Krisis di Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta pada hari Rabu:



Presentasi sebelum keberangkatan di Bandara Halim Perdana Kusuma :

Suasana di ruang kokpit :




Foto-foto dengan seragam pramugari :





Isi pesawat pada tanggal 09 Mei 2012 :




Foto-foto Pramugari di Bandara Halim Perdana Kusumah :









Lokasi Serpihan Shukoi Superjet 100 ditemukan di Kampung Batupapak, Bogor, Jawa Barat





Pencarian Runtuhan Pesawat :




Ramai di BBM: 
Bagian yang mengulas mengenai penumpang yang menggunakan HP hanya ini: "Sejumlah penumpang pesawat naas Sukhoi itu ternyata mengaktifkan HPnya tepat di saat pesawat sedang terbang. Terbukti sejumlah panggilan ke HP mereka nyambung. Padahal ini sangat tak diperbolehkan dan bisa membahayakan penerbangan. Misalnya telepon seluler alias HP dua wartawan majalah Angkasa, masih aktif saat dihubungi pukul 17.00 WIB. Tapi keduanya tidak mengangkat telepon. Demikian juga seorang istri yang mengontak suaminya di Sukhoi itu juga aktif HPnya.
Penumpang Sukhoi Pakai HP di Pesawat.