Rabu, 05 September 2018

A man behind the asian games 2018

Basuki Tjahaja Purnama, memegang bendera Komite Olimpiade Asia saat upacara penutupan Asian Games ke-17 di Incheon, Korsel, 4 Oktober 2014. Selain Ahok, penyerahan bendera Komite Asian Games juga dihadiri oleh Gub. Sumsel Alex Noerdin dan Ketua KONI Rita Subowo.








Video Pembukaan Asian Games 2018









Upacara Pembukaan Asian Games 2018

Asian Games ke-18 akan dibuka dengan pertunjukan kolosal sebagai bukti kepada dunia bahwa Indonesia adalah sebuah bangsa yang besar dan mampu menyelenggarakan sebuah event berskala Internasional.



18 Agustus 2018 menjadi momen penting dan bersejarah bagi Indonesia. Setelah 56 tahun lamanya, negeri tercinta ini kembali menjadi tuan rumah salah satu ajang olahraga terbesar, Asian Games ke-18! 

Indonesia pernah menjadi tuan rumah ajang ini pada 1962 silam pada masa kepemimpinan Presiden Soekarno.

Asian Games ke-18 akan dibuka dengan pertunjukan kolosal sebagai bukti kepada dunia bahwa Indonesia adalah sebuah bangsa yang besar dan mampu menyelenggarakan sebuah event berskala Internasional.

Pembukaan Asian Games 2018 yang diperkirakan akan disaksikan oleh miliaran penonton di seluruh dunia akan menampilkan musisi – musisi kebanggaan Indonesia. Seperti Anggun yang namanya sudah terkenal di kancah Internasional, kemudian ada Raisa, Tulus, Edo Kondologit, Putri Ayu, Fatin, GAC, Kamasean, dan Via Vallen. Para artis tersebut akan tampil di atas sebuah panggung yang spektakuler, yang merupakan salah satu yang terbesar dan tertinggi dibandingkan acara sejenisnya.

Setelah Hanoi mengundurkan diri, sebagai tuan rumah Asian Games XVIII, OCA menyatakan bahwa Indonesia, Tiongkok, dan Uni Emirat Arab adalah kandidat yang paling mungkin untuk menjadi tuan rumah. Indonesia dianggap sebagai favorit, karena Surabaya merupakan runner-up dari tawaran sebelumnya dan bersedia untuk melakukannya jika dipilih. Filipina dan India menyatakan minat mereka menjadi tuan rumah Asian Games XVIII, tetapi India gagal mengajukan tawaran karena gagal mendapatkan audiensi dengan Perdana Menteri Narendra Modi setelah diberi batas perpanjangan waktu oleh OCA.

Pada tanggal 5 Mei 2014, OCA mengunjungi beberapa kota di Indonesia yang mungkin bisa menjadi tuan rumah Asian Games, seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Palembang, sementara Surabaya memutuskan untuk tidak menjadi tuan rumah Asian Games dan sebaliknya berfokus pada tuan rumah Asian Youth Games pada tahun 2021. Pada tanggal 25 Juli 2014, dalam pertemuan di Kota Kuwait, OCA menunjuk Jakarta sebagai tuan rumah Asian Games XVIII dengan Palembang sebagai tuan rumah pendukung. Jakarta dipilih karena telah dilengkapi dengan sarana olahraga, jaringan transportasi yang memadai, dan fasilitas lain seperti hotel dan penginapan untuk tamu. Penjadwalan pertandingan Asian Games, diubah dari tahun 2019 menjadi tahun 2018, karena pada tahun 2019 akan diselenggarakan pemilihan presiden 2019. Pada tanggal 20 September 2014, Indonesia menandatangani kontrak tuan rumah dan selama upacara penutupan Asian Games 2014 di Incheon, Indonesia ditunjuk secara simbolis oleh OCA untuk menjadi tuan rumah Asian Games berikutnya.
AIR segmen ini menggambarkan samudra biru yang menyatukan ribuan pulau di Indonesia. Dimulai dari samudra yang bergejolak, merepresentasikan konflik di masa awal sejarah Indonesia, kemudian air hadir menjadi penyatu, menenangkan gejolak dan membawa kedamaian bagi semua pulau.

BUMI Inilah segmen di mana keindahan Indonesia dilambangkan dalam gerakan yang menggambarkan ragam budaya, warna, ekspresi dan perspektif yang terjaga hingga ke masa kini. Segmen ini juga menampilkan cinta dan dedikasi anak Indonesia kepada bumi. Representasi tradisi dalam segmen ini bertujuan mengemas ragam budaya dalam tarian ritual dan tarian perang.

API perlambang keberanian dan semangat berkompetisi bangsa Indonesia. Dalam segmen ini, api dan lava menghidupkan jiwa dan raga bangsa yang berakar pada bumi. Api akan menjadi semangat dan inspirasi para pejuang olahraga, menyorakkan mereka menuju ke kemenangan di 18th Asian Games 2018

ANGIN mencerminkan para leluhur bangsa Indonesia yang memiliki kebijaksanaan, kekuatan dan nasionalisme yang tinggi. Di segmen ini, angin digambarkan sebagai kekuatan yang tumbuh dan menyebarkan daya hidup, mewariskan nilai-nilai bangsa dari satu generasi ke generasi berikutnya

ENERGY OF ASIA panggung tersebut menjadi suar harapan dan kekuatan yang bersinar dalam hati seluruh rakyat Indonesia. Dengan kemampuan perubahan dan kepositifannya, slogan Energy of Asia atau Kekuatan Asia akan menempatkan Indonesia menjadi yang terdepan di masa depan.






Asian Games 2018 Mascot

Jiwa dari "Energy of Asia" terbentang pada keberagaman budaya, bahasa dan peninggalan sejarah. Saat semua elemen ini bersatu, ini akan menjadi kekuatan utama yang diperhitungkan dunia.

Hal ini juga terdapat pada nilai yang dipegang teguh Indonesia, rumah bagi ratusan etnis dengan begitu banyak bahasa yang berbeda. Para Bapak Pendiri kita telah membayangkan sebuah bangsa yang kuat dan bersatu di bawah filosofi Bhinneka Tunggal Ika.


Dengan nilai keberagaman dan kesatuan itulah kami memperkenalkan 3 maskot dengan energi berbeda, merepresentasikan energi yang terdapat pada Asian Games.

Kaka adalah seekor badak bercula satu (Rhinoceros Sondaicus) yang merepresentasikan kekuatan. Kaka mengenakan pakaian tradisional dengan motif bunga khas Palembang

Atung adalah seekor rusa Bawean (Hyelaphus Kuhlii) yang merepresentasikan kecepatan. Atung mengenakan sarung dengan motif tumpal dari Jakarta

Bhin Bhin adalah seekor burung Cendrawasih (Paradisaea Apoda) yang merepresentasikan strategi. Bhin Bhin mengenakan rompi dengan motif Asmat dari Papua