Selasa, 31 Agustus 2010

Jenis Oli Kendaraan

Mungkin anda pernah bertanya-tanya, ketika anda melihat-lihat jenis-jenis oli mesin,
entah itu di bengkel, atau di swalayan. Mungkin anda kebingungan ketika melihat ada kode API, JASO-MA, SAE, 4T, 2T

1. JASO-MA singkatan dari Japanese Automobile Standards Organization. Sebuah badan / organisasi otomotif untuk membuat standard per-otomotifan di jepang. Misalnya di Indonesia itu ada SNI (Standard Nasional Indonesia). Tapi lebih di khususkan untuk dunia Automotive.
2. API singkatan dari American Petroleoum Institute
Yaitu organisasi / badan perminyakan dari Amerika. Bertugas untuk memberikan klasifikasi, grade, penilaian terhadap minyak dunia. Misalnya pada kemasan oli 1 liter, terdapat kode API SL/CF, atau API CF saja, atau API SG saja.
3. SAE singakatan dari Standard American Enginer, hampir sama dengan JASO, tetapi berbeda dengan API, walaupun sama-sama organisasi dari Amerika. Tugasnya bukan hanya menentukan standar oli (ex SAE 15W40 atau sebaginya). tetapi juga menentukan standard hose, ban, kabel, perkakas tangan, dan lain sebagainya.
Mungkin dalam kemasan dan merk yang sama, dan jumlah liter yang sama, anda masih di bingungkan oleh angka-angka khusus seperti 2T, 4T, atau yang tidak ada angka seperti
tadi sama sekali (Oli Mobil).

Biasanya angka-angka ini di cetak dalam font yang besar.Apa sih artinya itu.? 
2T adalah oli khusus untuk mesin sepeda motor dua tak, atau yang sering disebut oli samping untuk campuran bahan bakar.

4T adalah oli khusus untuk mesin sepeda motor, baik itu untuk dua tak maupun empat tak. Kenapa yang dua tak tetap harus menggunakan oli ini. Karena oli ini pada mesin dua tak, adalah untuk melumasi gearbox dengan kopling (clutch) terendam oli, begitu pula dengan mesin sepeda motor empat tak, namun pada empat tak, tidak diperlukan oli
samping (2T). Cukup oli 4T ini saja. Kenapa sih khusus untuk sepeda motor? Karena, kebanyakan sepeda motor (terutama yang buatan jepang), sistem kopling berikut kanvas kopling menjadi satu dengan gear box, alias terendam oli.

Sifat Oli mempunyai sifat licin. Oleh karena itu, para ilmuwan merancang oli, bagaimana caranya supaya oli ini tetap licin pada permukaan cylinder dan piston, tetapi bersifat tidak licin pada permukaan kopling sepeda motor. Kalau masih licin, sudah dipastikan sepeda
motor anda tidak bertenaga. Makanya, jangan asal milih oli (kebanyakan orang awam menggunakan oli mobil untuk sepeda motornya).

Oli mobil biasanya tidak ada keterangan angka 2T maupun 4T sama sekali.Oli ini di gunakan hanya untuk melumasi ruang bakar saja. Tidak untuk melumasi gear box. Karena gear box dan kopling pada mobil terpisah dari mesin. Pada sepeda motor biasanya terdapat pada Harley Davidson, atau motor BMW model lama. Oleh karena itu, oli ini di desain memiliki sifat dasar yang sangat licin pada ruang bakar. Makanya jangan heran kalau anda pengguna motor kebingungan, motor anda sering selip kopling setelah mengganti oli jenis ini. Jadi jelas ya problemnya dimana?
Setiap kendaraan pastinya tidak bisa terlepas dari pemakaian oli atau pelumas. Beberapa bagian seperti mesin, transmisi, gardan, rem hidrolik, kopling (clutch) hidrolik dan power steering agar dapat bekerja dengan sempurna dan terhindar dari kerusakan yang merugikan dan membahayakan.
Pada dasarnya semua jenis oli sama yaitu berfungsi sebagai pelumas yang memuluskan kerja komponen pada mesin dan sekaligus memberi perlindungan serta digunakan sebagai peredam panas dari gesekan mesin tersebut sehingga dapat menjaga dan melindungi mesin dari kerusakan atau keausan akibat pergesekan ekstrim antar komponen metal dalam mesin saat berjalan.

Oli sendiri juga memiliki masa pakai yang terbatas, karena cairannya dapat teroksidasi akibat panas sehingga lama-lama oli tidak dapat bekerja optimal untuk melindungi mesin dan bagian lainnya dari mobil, pada saat itulah oli harus segera diganti. Untuk itu pemilik kendaraan harus memperhatikan selalu kondisi oli mobil di kendaraan, jangan sampai lupa mengecek atau menundanya, sebab apapun mobilnya akan terkena masalah dalam jangka panjang, oleh karena itu persiapkanlah selalu agenda pemeriksaan berkala dan penggantian oli kendaraan anda.

Untuk keperluan tertentu pada bagian mobil, oli dikembangkan dan disesuaikan untuk menjalani fungsinya. Oli sendiri akhirnya terbagi-bagi dalam beberapa jenis. Ada 5 jenis oli pada mobil yang sudah seharusnya rutin dan di cek untuk segera diganti dengan oli baru, yaitu :
I. Oli Mesin Yang terdiri dari 3 jenis:
A.Oli Mineral
Oli jenis ini sedang terus dikembangkan terutama dalam hal bahan dasarnya. Produsen oli dan minyak membagi oli mineral pada tiga kategori, yaitu mineral konvensional dibuat dari minyak mentah, oli mineral dengan hydroproses tinggi (highly refined) dan oli mineral yang dibuat dengan hidroproses yang lebih rumit (ultra-refined).
Meskipun terus mengalami peningkatan kualitas namun kinerja oli mineral belum bisa mengalahkan oli sintetik. Hal ini dikarenakan ukuran molekul oli mineral berbeda-beda yang membuatnya mengandung kotoran dengan kadar cukup tinggi. Hasilnya, terlihat pada daya tahannya saat digunakan lebih pendek dibandingkan oli sintetik terutama jika mendapat pengaruh panas, oksidasi dan gesekan.
B.Oli Semi-Sintetik
Oli jenis ini merupakan campuran antara oli mineral dengan sintetik. Kadar bahan oli sintetik didalamnya sekitar 10–25 persen. Sedangkan campuran mineral yang digunakan bisa salah satu dari jenis konvensional, highly refined dan ultra-refine.
C.Oli Sintetik Penuh
Oli synthetic biasanya disarankan untuk mesin2 berteknologi terbaru (turbo, supercharger, dohc, dsbnya) juga yang membutuhkan pelumasan yang lebih baik (racing) dimana celah antar part atau logam lebih kecil/sempit/presisi dimana hanya oli synthetic yang bisa melapisi dan mengalir sempurna.
Oli synthetic tidak disarankan untuk mesin yang berteknologi lama dimana celah antar part biasanya sangat besar/renggang sehingga bila menggunakan oli synthetic biasanya menjadi lebih boros karena oli ikut masuk keruang pembakaran dan ikut terbakar sehingga oli cepat habis dan knalpot agak ngebul.
Oli ini dibuat di laboratorium dengan ukuran molekul yang konsisten. Oli jenis ini memiliki daya tahan lebih baik dibandingkan dengan oli mineral. Sekarang, oli sintetik dibuat secara kimia, yaitu polyalphaolefins (PAO). Bahan dasar oli sintetik yang paling umum adalah gas ethylene yang tidak mengandung atau membawa kotoran seperti oli mineral. Kondisi oli jenis ini mirip dengan air murni yang diperoleh dari penyulingan.
Produsen mobil dan sepeda motor memang jarang merekomendasikan atau mengarahkan konsumen untuk memilih jenis-jenis oli tersebut. Mereka hanya menentukan klasifikasi SAE, misalnya 10W-40 dan API Service dan juga merekomendasikan penggantian oli setiap 5.000 km sampai 10.000 km untuk oli mineral pada kondisi normal.

Pada oli mesin kekentalan penggunaan telah di tetapkan dengan SAE (Society Automotive Engineers) untuk iklim indonesia yang berada di wilayah tropis menggunakan 15W-30 sampai 20W/50 Sedangkan mutu atau kualitas disimbolkan oleh API (American Petroleum Institute), ditandai dengan huruf besar. Untuk jenis mobil bensin biasanya menggunakan huruf S (service/spark) sedangkan pada solar menggunakan huruf C (comercial).

Penggantian oli mesin umumnya diukur dari jarak tempuh per kilometer mobil. Oli mineral dapat digunakan maksimal sampai 7000 km dan oli sintetik dapat di gunakan sampai 10.000 km, tetapi sebaiknya melakukan penggantian oli yang telah ditetapkan oleh pihak pabrikan atau ATPM yaitu umumnya 5000 km, agar kondisi mesin tetap prima. Pada mobil keluaran setelah tahun 80'an, cukup aman untuk ber ganti-ganti oli dari mineral ke sintetik, atau sebaliknya tanpa perlu perlakuan khusus.
Berikut adalah karakteristik masing-masing jenis oli.
Oli Mineral:
- Memberikan perlindungan dasar untuk sebagian jenis mesin.
- Harus lebih sering diganti (biasanya sekitar 2000 km)
Oli Semi Sintetik:
- Perlindungan lebih bagus
- Mengurangi keausan mesin sampai 3 kali lebih efektif.
- Tidak perlu terlalu sering ganti oli (sekitar 5000-7500 km)
Oli Sintetik:
- Lebih menghemat bahan bakar
- Meningkatkan performa mesin
- Melindungi mesin dari keausan dan residu yang menumpuk
- Lebih cepat melumasi bagian mesin yang bergerak.
- Lebih stabil pada temperatur tinggi
- Mencegah terjadinya endapan karbon pada mesin
- Sirkulasi lebih lancar pada waktu start pagi hari/cuaca dingin

- Melumasi dan melapisi metal lebih baik dan mencegah terjadi gesekan  antar logam yang berakibat kerusakan mesin
- Tahan terhadap perubahan/oksidasi sehingga lebih tahan lama sehingga lebih ekonomis dan efisien
- Mengurangi terjadinya gesekan, meningkatkan tenaga dan mesin lebih dingin
- Mengandung detergen yang lebih baik untuk membersih

SAE 20W/50 kode apa itu?
SAE adalah singkatan Society of Automotive Engineers, semacam lembaga yang membuat standardisasi fungsi dan kekentalan (viskositas) oli. Jadi SAE 20W/50 adalah grade (tingkatan) dari suatu oli. Semakin tinggi angkanya maka oli semakin kental. Huruf W adalah singkatan dari Winter, artinya kekentalan oli tersebut saat suhu dingin.
Karena punya tingkat kekentalan yang berbeda antara dingin dan panas maka oli tersebut adalah multi grade (dingin encer, panas kental). Ada juga oli yang single grade biasanya hanya terdiri dari satu angka, contohnya SAE40. Oli single-grade sudah jarang di pasaran.


Seperti kode 10W50. Artinya kekentalan 10 pada suhu dingin dan 50 pada suhu panas.
Sehingga ketika suhu dingin pelumas 10W50 mudah distarter. Dan yang paling penting saat kenaikan bensin seperti sekarang. Oli 10W50 mampu bikin ringan kerja pompa oli. Tenaga yang diperlukan untuk memutar pompa jadi lebih enteng. Bensin pun tidak banyak tersedot.Dari beberapa sumber ada yang menyarankan untuk kendaraan lama harus menggunakan SAE 20w-50 (multigrade) atau SAE 40 (single grade) yang memiliki kekentalan tetap, yang dapat bekerja baik pada suhu rendah maupun tinggi, dan mampu menutup celah yang telah mengalami tingkat keausan tertentu.

Kenapa mesti multi-grade? Mesin teknologi sekarang umumnya performanya lebih bagus shg bagian-bagian dibuat lebih presisi. Artinya jarak antara masing-masing bagian semakin sempit. Jadi membutuhkan oli yang lebih encer agar bisa menyusup ke sela-sela mesin dan melakukan pelumasan terutama saat suhu dingin. Pada saat panas dibutuhkan oli yang lebih kental. Maka diciptakanlah multi-grade tadi.
Teknologi pembuatan oli yang mutakhir bahkan bisa membuat oli dengan grade SAE 0W/30. Artinya waktu dingin oli bisa seencer air. Ini diperlukan bagi mobil-mobil dengan teknologi terbaru dengan performa tinggi terutama untuk beroperasi di tempat yang perbedaan suhunya sangat ekstrim seperti di negara empat musim.

Oli grade mana yang sesuai untuk mobil anda? Silahkan periksa manual dan konsultasikan dengan bengkel resminya. Menggunakan oli yang tidak sesuai gradenya akan memperpendek umur mesin.Kode API service pelumas mesin bensin dimulai dari SA SB SC SD SE SF SG SH SJ SL dan yang tertinggi saat ini adalah SM. (S untuk mesin bensin dan C untuk diesel)
- SM = Diperkenalkan tahun 2004
- SJ = Diperkenalkan tahun 2001
- SH = Diperkenalkan tahun 1996
- SG = Diperkenalkan tahun 1993
- SF = Diperkenalkan tahun 1988
- SE = Diperkenalkan tahun 1979
- SD = Diperkenalkan tahun 1971
- SC = Diperkenalkan tahun 1967
- SB dan SA = sudah tidak direkomendasikan


API service pelumas mesin mobil diesel
-CI-4 = Diperkenalkan pada tanggal 5 september 2002, untuk mesin 4T, kecepatan tinggi. Diformulasikan untuk mempertahankan daya tahan mesin. Dapat digunakan untuk
menggantikan pelumas kategori CD, CE, CF-4, CG-4 dan CH-4
-CH-4 = Diperkenalkan pada tahun 1998, untuk mesin 4T, kecepatan tinggi. Dapat dipergunakan untuk menggantikan pelumas kategori CD, CE, CF-4, dan CG-4
-CG-4 = Diperkenalkan pada tahun 1995, untuk mesin 4T, beban berat, kecepatan tinggi yang menggunakan bahan bakar dengan kandungan sulfur 0.5%. Dapat dipergunakan untuk menggantikan pelumas kategori CD, CE, dan CF-4
-CF-4 = Diperkenalkan pada tahun 1990, untuk mesin 4T kecepatan tinggi dengan turbo charger maupun gas buang biasa. Dapat dipergunakan untuk menggantikan pelumas kategori CD, dan CE
- CF-2 = Diperkenakan tahun 1994, untuk mesin beban berat 2T, Dapat dipergunakan untuk menggantikan pelumas kategori CD-II
- CF = Diperkenalkan pada tahun 1994, untuk kendaraan off-road,
mesin diesel indirect-injection dan mesin diesel lainnya yang menggunakan bahan bakar
dengan kandungan sulfur diatas 0.05%. Dapat digunakan untuk menggantikan pelumas
kategori CD
-CE = Diperkenalkan pada tahun 1987, untuk mesin 4T, kecepatan
tinggi dengan turbo charger maupun gas buang biasa. Dapat dipergunakan untuk menggantikan pelumas kategori CC, dan CD
- CD-II = Diperkenalkan pada tahun 1987 untuk mesin 2T
- CD Diperkenalkan pada tahun 1955. Untuk mesin turbocharger maupun gas buang biasa.
- CC = untuk mesin yang diperkenalkan pada tahun 1961
- CB dan CA = sudah tidak direkomendasikan
dan seterusnya, semakin kebawah semakin kuno
Viskositas adalah tingkat kekentalan oli pada suhu tertentu. Angka didepannya adalah angka ke enceran oli. 15W40 maksudnya oli ini mempunyai viskositas 15 pada suhu 40ÂșC (CMIIW). Oli encer sangat berguna untuk melumasi mesin pada suhu eropa.Dimana negera eropa terdapat musim dingin. Berfungsi untuk cepat melumasi keseluruhan mesin dalam keadaan dingin

II.Oli Transmisi
Penggunaan oli juga dipakai dalam transmisi kendaraan. Khusus untuk ini, telah dikenal ada dua jenis oli transmisi yaitu untuk transmisi manual dan matik, penggunaan oli-pun tentu berbeda. Oli transmisi manual dapat digunakan sampai 10.000 km, itu artinya oli bisa digunakan sampai sejauh 10.000 km dalam keadaan jalan, belum termasuk dalam kondisi macet atau tiap enam bulan sekali.Pada oli khusus matic, sebaiknya lakukan penggantian setiap kelipatan 20.000 km.

III.Oli Gardan
Secara umum penggantian oli gardan biasanya dilakukan bersamaan dengan oli Transmisi,Gantilah oli gardan secara rutin setiap 20.000 km, dan gunakan nilai kekentalan pelumas sesuai yang dianjurkan produsen kendaraan.

IV.Oli Minyak Rem
Seperti halnya oli mesin, minyak rem ini juga ada grade-nya seperti halnya SAE dan API, yang dinyatakan dalam satuan DOT(Department Of Transportation). DOT adalah nilai titik didih dari minyak rem dalam meredam panas akibat pengereman, semakin rendah angka DOT kemampuan meredam panasnya juga kecil. Biasanya minyak rem DOT 3 yang umum digunakan untuk kendaraan harian, sementara DOT yang tinggi seperti DOT 5 dipergunakan untuk kendaraan lomba.
Dipasaran ada DOT 3, DOT 4, dan DOT 5. Makin tinggi angka DOT-nya, makin rentan terhadap masa pakai. Kalau grade-nya DOT 3, tidak ada masalah pada masa untuk sistem rem, minyak rem itu harus diganti minimal setelah kendaraan digunakan setahun. Kalau DOT-nya lebih tinggi, DOT 5 umpamanya, maka waktu penggantiannya dapat lebih singkat

V.Oli Minyak Power Steering
Pada perangkat power steering tak luput dari penggunaan oli. Oli pada powersteering digunakan sebagai pompa hidraulik sehingga meringankan pengguna kendaraan mobil untuk menggerakan pengendali stir mobil.
Oli pada power steering penggantiannya kurang lebih sama dengan penggantian minyak rem. Biasanya dilakukan penggantian ulang/menguras setiap 25.000 km atau sekitar dua tahun dari pemakaian awal mobiL

0 comments:

Posting Komentar