Kamis, 03 Maret 2011

7 Wonders of Nature

Inilah profil 7 finalis teratas sementara hingga saat ini dari 28 finalis
1. Jeju Island
Adalah Situs Warisan Dunia yang terletak di Pulau Jeju, Korea Selatan. Di pulau ini terdapat sekitar 200 jenis tanaman endemis dan beberapa jenis fauna yang dilindungi. Situs Warisan Dunia yang terdapat di Jeju melingkupi Cagar Alam Gunung Halla, Puncak Seongsan Ilchulbong dan Sistem Kawah Lahar Geomunoerum.

2.AMAZON
Adalah hutan hujan di Amazon, Amerika Selatan. Wilayah ini, yang juga disebut Amazonia atau Amazon Basin, meliputi wilayah seluas tujuh juta kilometer persegi, walaupun hutannya sendiri seluas 5.5 juta kilometer persegi, terletak di sembilan negara Brasil (dengan 60 persen hutan), Kolombia, Peru, Venezuela, Ekuador, Bolivia, Guyana, Suriname, dan Guyana Perancis.

3.Great Barrier Reef
Adalah kumpulan terumbu karang terbesar dunia yang terdiri dari kurang lebih 3.000 karang dan 900 pulau, yang membentang sepanjang 2.600 km. Karang ini berlokasi di Laut Koral, lepas pantai Queensland di timur laut Australia.

4.Iguazu Falls
Adalah air terjun yang berlokasi di Sungai Iguazu di perbatasan negara bagian Paraná di Brazil dan propinsi Misiones di Argentina. Air terjun ini membagi sungai menjadi bagian atas dan bawah. Nama Iguazu diambil dari kata dalam bahasa Guarani atau Tupi (air) dan ûasú (besar). Legenda menyebutkan bahwa dewa ingin menikahi seorang wanita bernama Naipí, yang kemudian pergi dengan kekasihnya Tarobá dengan kano. Dewa menjadi marah dan membelah sungai sehingga terciptalah air terjun dan mereka berdua jatuh ke dalamnya.

5.Halong Bay
adalah sebuah teluk seluas ±1.500 km² di sebelah utara Vietnam dengan garis pantai sepanjang 120 km. Teluk ini berada di dalam teluk Tonkin dekat perbatasan dengan Republik Rakyat Cina, berjarak sejauh 170 km dari Hanoi. Teluk Ha Long berarti "Teluk naga yang sedang turun" dalam bahasa Vietnam. Teluk ini terdiri dari 1.969 pulau-pulau batu kapur yang menjulang secara spektakuler dari laut.

6.Dead Sea
Adalah danau yang membujur di daerah antara Israel, Daerah Otoritas Palestina dan Yordania. Laut mati terletak pada perbatasan antara Yordania dan bagian barat Palestina. Dinamakan laut mati karena tidak ada bentuk kehidupan yang dapat bertahan dalam air garam ini. Laut mati memiliki kandungan garam tertinggi. Kadar garamnya sekitar 32% dibandingkan terhadap kadar garam rata-rata 3% pada Laut Mediteranian. Sejak dulu material yang terdapat dalam laut mati diketahui mempunyai efek untuk mempercantik kulit. Dengan mengoleskan lumpur ini ke tubuh, mineral yang terkandung di dalamnya terbukti dapat memperbaiki kulit, melancarkan sirkulasi darah dan dapat membantuk kesehatan.

7. Pulau Komodo
Pulau Komodo adalah sebuah pulau yang terletak di Kepulauan Nusa Tenggara. Pulau Komodo dikenal sebagai habitat asli hewan komodo. Pulau ini juga merupakan kawasan Taman Nasional Komodo yang dikelola oleh Pemerintah Pusat. Pulau Komodo berada di sebelah timur Pulau Sumbawa, yang dipisahkan oleh Selat Sape. Secara administratif, pulau ini termasuk wilayah Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Pulau Komodo merupakan ujung paling barat Provinsi Nusa Tenggara Timur, berbatasan dengan Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Hingga Agustus 2009, di pulau ini terdapat sekitar 1300 ekor komodo.


Sejarah Pulau Komodo
Inilah kisah tentang naga. Bukan sekadar legenda, tetapi benar-benar seekor naga yang hingga kini masih mendiami Kepulauan Indonesia bagian timur dan tengah. Raksasa dari dunia reptil ini pnya reputasi sebagai predator puncak di kelasnya. Sejak dulu di Pulau Komodo, telah muncul kisah tentang naga raksasa. Banyak pelaut yang berkisah bahwa naga ini lebih mirip monster yang menakutkan. Kisah ini beredar luas dan sempat menarik perhatian banyak orang. Namun tak pernah ada yang berani mendekati pulau tersebut untuk membuktikannya. Sampai akhirnya pada 1910-an awal, muncul laporan dari gugus satuan tempur armada kapal Belanda yang bermarkas di Flores tentang makhluk misterius yang diduga “naga” mendiami sebuah pulau kecil di wilayah Kepulauan Sunda Lesser (sekarang jajaran Kepulauan Flores, Nusa Tenggara).

Para militer Belanda tersebut memberi laporan bahwa makhluk tersebut kemungkinan berukuran sampai tujuh meter panjangnya, dengan tubuh raksasa dan mulut yang senantiasa menyemburkan api. Letnan Steyn van Hensbroek, seorang pejabat Administrasi Kolonial Belanda di kawasan Flores mendengar laporan ini dan kisah-kisah yang melingkupi Pulau Komodo. Ia pun merencanakan perjalanan ke Pulau Komodo. Setelah mempersenjatai diri dan membawa satu regu tentara terlatih, ia mendarat di pulau tersebut. Setelah beberapa hari di pulau itu, Hensbroek berhasil membunuh satu spesies aneh itu. Ia membawanya ke markas dan dilakukan pengukuran panjang hasil buruannya itu dengan panjang kira-kira 2,1 meter. Bentuknya sangat mirip kadal. Satwa itu kemudian didokumentasikan oleh Peter A Ouwens, Direktur Zoological Museum and Botanical Gardens Bogor. Inilah dokumentasi pertama tentang komodo.

Ouwens tertarik dengan temuan satwa aneh tersebut. Ia kemudian merekrut seorang pemburu lihai untuk menangkap spesimen untuknya. Sang pemburu berhasil membunuh dua ekor komodo yang berukuran 3,1 meter dan 3,35 meter, plus menangkap dua anakan, masing-masing berukuran di bawah satu meter. Berdasarkan tangkapan sang pemburu ini, Ouwens melakukan penelitian dan menyimpulkan bahwa komodo bukanlah naga penyembur api, melainkan termasuk jenis kadal monitor di kelas reptilia. Hasil penelitiannya ini kemudian dipublikasikan pada koran terbitan tahun 1912. Dalam pemberitaan itu, Ouwens memberi saran nama pada kadal raksasa itu Varanus komodoensis sebagai pengganti julukan Komodo Dragon (Naga Komodo). Sadar arti penting komodo sebagai satwa langka, Pemerintah Belanda mengeluarkan peraturan proteksi terhadap komodo dan Pulau Komodo pada 1915. Jadilah kawasan itu sebagai wilayah konservasi komodo.




0 comments:

Posting Komentar