Rabu, 13 April 2011

Minum Bir Dapat Mencegah Osteoporosis

"Minum Bir Dapat Mencegah Osteoporosis" masa iya? itulah pertanyaan yang timbul.
Saat membaca judul diatas, menurut orang yang mengeluarkan statement tersebut, yakni Charles Bamforth seorang profesor teknologi pangan dari the University of California mengungkapkan bahwa hal tersebut sangat mungkin terjadi mengingat adanya kandungan silikon yang terdapat di gandum pembuat bir yang lebih dikenal dengan sebutan barley, nah diduga kandungan silikon inilah yang dapat mengurangi si peminum bir terkena penyakit osteoporosis.

Menurut profesor Bamforth, kandungan silikon tersebut akan mengalami peningkatan seiring proses pemasakan daripada bir itu sendiri dan penelitian yang dilakukan sang profesor berhasil menemukan hubungan antara kandungan silikon dengan proses mineralisasi tulang. Dalam Journal of the Science of Food and Agriculture disebutkan bahwa bir mengandung mineral silikon yang memiliki fungsi hampir sama dengan kalsium, yaitu memperlambat proses pengeroposan tulang, memperkuat dan meningkatkan kepadatan tulang serta meningkatkan pembentukan tulang baru.

Minuman bir mengandung sekitar 90 persen air, gula fermentasi (malt) dari biji-bijian maupun butiran padi, gula murni, perasa dari buah (hop) yang memberikan cita rasa sepat dan tajam serta yeast (mikroorganisme) yang berperan memproses gula fermentasi menjadi alkohol dan karbondioksida, Menurut Prof. Bamforth seperti dikutip dari Healthday Selasa (9/2/2010), dirinya mengatakan bahwa "Bir mengandung silikon tinggi yang berasal dari fermentasi biji gandum dan juga buah hop. Bir ini bisa membuat tulang tetap kuat dan sehat karena akan menyumbang mineral dalam jumlah besar untuk tulang".

Dalam studinya, peneliti melakukan pengujian terhadap 100 bir komersil dan menemukan kandungan silikon yang berbeda-beda dari setiap bir. Jumlah silikon dalam bir bervariasi mulai dari 6,4 hingga 56,5 miligram per liter. Meski demikian, beberapa orang yang tidak setuju mengonsumsi bir bisa mendapatkan silikon dari sumber lainnya seperti pada kacang-kacangan dan kentang, hanya kadarnya lebih sedikit. 

0 comments:

Posting Komentar